Sunday, April 24, 2011

Al Hassan Ibn al-Haytham, Peletak Dasar Ilmu Optika dan Ahli Fisika (part 2)

Assalamu’alaikum wr. wb.
Mari kita kembali membahas Ilmuwan hebat ini.
Pada posting sebelumnya dalam pembahasan ini, yaitu kajian-kajian al-Haytham mengenai pengobatan mata telah menjadi dasar-dasar penelitian bagi kajian dunia modern mengenai pengobatan pada mata. Dialah orang pertama yang menulis dan menemukan berbagai data penting mengenai cahaya.

Lalu..

Beberapa buah buku mengenai cahaya yang ditulisnya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, antaranya adalah Light dan On Twilight Phenomena. Al-Haytham juga membahas tentang
senja hari dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta masalah bayang-bayang dan gerhana. Menurutnya, cahaya fajar muncul apabila matahari berada di posisi 19o ufuk timur. Sebalikya warna merah saat senja hilang apabila matahari berada di posisi 19o ufuk barat. Ia juga meneliti tentang pembiasan cahaya dan pembalikan cahaya.

Ada lagi hal yang menakjubkan ialah Ibnu Haytham juga telah menemukan prinsip isi padu udara sebelum seorang ilmuwan bernama Tricella mengetahui hal tersebut, sekitar 500 tahun kemudian. Dalam bukunya, Mizan al-Hikma, ia membahas tentang kepadatan atmosfer dan membuat korelasi antara kepadatan udara dengan ketinggian. Ia juga mempelajari gejala pembiasan cahaya di atmosfer.

Selain sebgai ilmuwan fisika ulung, ia juga adalah seorang ahli astronomi. Ia mempergunakan metode astronomi untuk menentukan garis lintang dari berbagai tempat yang ada. Setelah itu, ia dapat menentukan posisi koordinat dari tempat-tempat tersebut. Metode seperti ini digunakan oleh para astronom sampai sekarang. Percobaan-percobaan ilmiahnya telah banyak menginspirasi para ilmuwan lainnya untuk berkarya.

Karya-karyanya itu telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa seperti Latin, Ibrani, dan bahasa Inggris di tahun 1900-an. Para Ilmuwan Barat menyebutnya sebagai The Greatest Student Optics of all Times (Ilmuwan Terhebat di Bidang Optik Sepanjang Masa). Penulis-penulis di bidang optik pada abad pertengahan banyak menggunakan buku ini sebagai pegangan. Diantara mereka adalah Roger Bacon dan Keppler. Bahkan, buku tentang Dioptics (Ilmu Bias Sinar) karangan Keppler dengan judul Ad Vittelionem Paralipomena yang diterbitkan pertama kali di Frankfurt, Jerman tahun 1604M konon ditulis dengan didasarkan sepenuhnya pada kitab Ibnu al-Haytham.

Sekali lagi mudah-mudahan dia menjadi inspirasi bagi kita semua untuk selalu menuntut ilmu, bukan demi uang ataupun demi yang lain, namun belajarlah karena Allah suka hal tersebut dan sebagai hadiahnya orang yang berlimu akan diangkat derajatnya oleh Allah.

Setelah membaca ini saya berfikir, lucu sekali mengapa kita kurang mengetahui tentang Ibnu al-Haytham ini? Bahkan tidak tahu menahu tentang The Greatest Student Optics of all Times ini?
Akan banyak lagi ilmuwan-ilmuwan muslim lainnya yang akan dibahas di blog ini.
maaf bila saya masih kurang informasi mengenai al-Haytham ini.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Sumber : Wahyu.2010. 99 Ilmuwan Muslim Perintis Sains Modern. Jogjakarta : DIVA Press

No comments:

Post a Comment

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes