Wednesday, April 20, 2011

Al Hassan Ibn al-Haytham, Peletak Dasar Ilmu Optika dan Ahli Fisika (part 1)

Assalamu’alaikum wr. wb.

Siapakah orang yang meletakan dasar Ilmu Optika sehingga kita banyak menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari? Mari kita lihat postingan ini untuk mengetahui lebih jauh tentang ilmuwan muslim yang meletakan dasar ilmu optika ini.

Tak banyak orang yang mengetahui bahwa orang pertama yang menjelaskan mengenai dasar teori optik penglihatan pada manusia, yang menjadi dasar teori optik modern saat ini, adalah seorang ilmuwan muslim asal Irak bernama Ibnu al-Haytham. Beliau mempunyai nama lengkap Abu Ali al-Hasan bin al-Haytham al-Basri al-Misri dan masyarakat Barat menyebutnya sebagai Avenalan, Avenatan, atau Alhazen. Haytham lahir di Bashrah, Irak sekitar tahun 1038 M. Dimasa hidupnya, beliau juga tercatat sebagai ahli fisika pertama dari kalangan Islam.

Ibnu al-Haytham dibesarkan dalam keluarga yang akrab dengan ilmu pengetahuan. Kecintaannya kepada ilmu telah membawanya berhijrah ke Mesir dengan tujuan utama untuk meneruskan pendidikan di Universitas al-Azhar. Di negeri ini, ia melakukan penelitian mengenai aliran dan saluran Sungai Nil. Selanjutnya, ia juga membuat mesin untuk mengatur aliran Sungai Nil yang sering banjir dan menggenangi lahan pertanian.

Al-Haytham menulis Kamus Optika (Kitab fi al-Manassit) yang memaparkan sebagai ragam fenomena cahaya, termasuk sistem penglihatan manusia secara detail. Tokoh berjuluk Alhazen ini juga menjelaskan tentang ragam cahaya yang muncul saat matahari terbenam. Beliau juga mencetuskan teori tentang berbagai macam fenomena fisik seperti bayangan, gerhana, dan juga pelangi.

Beliau juga melakukan percobaan untuk menjelaskan penglihatan binokuler dan memberikan penjelasan yang benar tentang bertambahnya ukuran matahari dan bulan ketika mendekati cakrawala. Atas risetnya itu, al-Haytham dinobatkan sebagai “Bapak Optik” dunia, orang yang berhasil menggambarkan organ penglihatan manusia.

Teori penglihatannya mampu mematahkan teori yang berasal dari dua ilmuwan Yunani, Ptolemeus dan Euclid.
Selama lebih dari 5 abad, Kitab Optik terus bertahan sebagai buku paling penting dalam ilmu optika. Versi Latin karyanya adalah Opticae Thesaurus (1572). Tulisannya mengenai mata telah menjadi salah satu rujukan penting dalam bidang penelitian sains di Barat dan juga menjadi kajian mengenai pengobatan pada mata.

Postingan ini adalah part pertama dari keseluruhan artikel tentang Ibnu Haytham, mungkin dalam waktu dekat akan diteruskan part keduanya.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Sumber : Wahyu. 2010. 99 Ilmuwan Muslim Perintis Sains Modern. Jogjakarta : DIVA Press

No comments:

Post a Comment

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes